i am

Wednesday, December 2, 2009

Malam Pertama Kita


Satu perkara sebagai renungan Kita...
Untuk renungan betapa indahnya malam pertama

Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
Justeru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara

Hari itu.... mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tidak ada sehelai benangpun menutupinya..
Tidak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah susuk Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan...

Kita akan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu... jarang orang memakainya..
Kerana sangat terkenal bernama Kafan
Wangian ditaburkan ke baju Kita..
Bahagian kepala.., badan..., dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan azan dan kalimah zikir
Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan.. yang telah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama yang indah atau meresahkan..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah telah pergi....
Sang Malaikat lalu bertanya.

Kita tidak tahu, apakah akan memperoleh Nikmat Kubur?
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur?
Kita tidak tahu...Dan tidak seorangpun yang tahu....
Photobucket